Aku pernah memanggilmu rumah, ratusan hari yang lalu - dan ratusan lebih kemudian berlalu
Menyapamu huma, bak pondok kecil di atas bukit cadas.
Sesuatu tempat untuk kembali, tempat yang selalu mengambil hati untuk tak pergi.
Yang kita bangun dari ranting pinus tua, di dindingi anyaman bambu, kita atapi ijuk dan jerami.
B i a r k a n d i a t e t a p b e r l a n t a i b u m i , a g a r t i a d a l u p a t e m p a t k e m b a l i -
Link Sahabat
Facebook Badge
Pengunjung
Behind The Scene
- Si guna-guna - 7/20/2015 - Anonymous
- Negasimu - 8/25/2014 - Anonymous
- Ohh Jarak - 8/25/2014 - Anonymous
- Insomnia - 8/25/2014 - Anonymous
- Lalu Arti III - 8/25/2014 - Anonymous
17.28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar