04.01

Fragmen


Aku harus berfikir sehabis fikir,
Bermimpi sehabis khayal
Berbuat sehabis tingkah.
Aku hampir kehabisan kewarasan
Kehilangan kehidupan,
Kemusnahan perasaan,
Kepunahan mimpi.
Pertengkaran dengan perasaan,
Ada puing-puing di sudut-sudut terdalam berontak.
Ada potongan-potongan kenangan yang memekak.
Ada pecahan-pecahan mimpi yang terserak.
Ada logika-logika yang ingin bertindak.
Negasi-negasi  dari ketidak berdayaan.
Ada bagian-bagian yang murka.
Ada pecahan-pecahan yang meradang,
Ada puing-puing yang mendendam.
Ada denyut-denyut merindu,
Ada getaran-getaran kepasrahan,
Ada dentum-dentum nelangsa.
Ada pekik-pekik memaki,
Ada sudut-sudut runcing yang menumpul.
Ada bola bundar yang bersegi.
Ada pisau-pisau yang hilang ketajamannya.
Ada kepemilikan saat kehilangan.
Ketiadaan saat keberadaan,
Kenyataan saat kehampaan.
Ada yang bertempur di saat semua terdiam.
Ada bias ketidakpercayaan saat engkau tersenyum,
Ada kilau menyilu ketika engkau berlalu,
Ada semburat rindu ketika engkau tak tergugu.
Sampai saat ini, pun masih kutanya-tanya,
Mencari secarik alasan tuhan menjauhkan kita.
Perkamen-perkamen firmanNya yang mungkin terlupakan.

0 komentar: